Kamis, 03 Desember 2015

My Pregnancy Journey 1


Assalamu'alaikum dear reader, sebelum jauh-jauh ngebahas mengenai perkembangan anak, pola asuh dan lain lainnya. Alangkah baiknya saya mencoba untuk menceritakan sedikit pengalaman mengenai kehamilan pertama saya. Kalau dingat kembali, terakhir saya ngeblog akhir tahun 2012 mengenai new year gift. Jadi lucu dan aneh kalau tiba-tiba ngacak ke tema yang lain. Simak cerita singkat tentang kehamilan dan persalinan saya ^^

Kehamilan pertama ini boleh dibilang "agak rewel", ketika trimester pertama, saya mengalami mual-mual dan tidak ada makanan yang bisa masuk, sama sekali ngga suka sama yang namanya nasi, tapi untungnya masih bisa makan seperti roti, ikan, buah dan sayur. Tapi sayangnya ngga suka sama yang bau dapur/bau nyengat dan pasti kalau saya lelah, langsung deh mimisan (padahal boleh dibilang dari dulu sama sekali ngga pernah mimisan dan ini baru pertama kali). Alhamdulillahnya hal-hal yang bikin ngga bisa produktif  hanya di trimester pertama, ya walaupun mimisan dan meriang tetap ada. 

Langsung kita skip aja cerita kehamilan dan kita lanjut cerita mengenai detik-detik persalinan, dan akhirnya pada tanggal 30 Juli 2013, tepat jam 02.00 dini hari, seperti biasa saya selalu pergi ke kamar mandi untuk buang air. Semenjak kehamilan trimester akhir, saya sering sekali bolak-balik ke kamar mandi pada tengah malam ataupun dini hari. Setelah selesai bersih-bersih ternyata saya keluar flek dan darah. Bingung pastinya harus bagaimana, kemudian saya langsung membangunkan suami saya. Tapi suami saya tak kunjung bangun dan akhirnya saya mencoba untuk membangunkan orang tua saya. Saya memberitahukan hal yang saya alami kepada mereka. Mereka pun memutuskan untuk langsung diperiksakan ke dokter dan pergilah kami ke rumah sakit. Setelah sampai di rumah sakit, saya langsung ditempatkan di IGD untuk diinfus sambil menunggu dokter yang menangani saya. Jam sudah menujukkan hampir imsak dan waktu subuh (karena pada saat itu sedang bulan ramadan). Setelah menunggu di IGD dengan tangan terinfus, akhirnya suster memeriksakan bagian "dalam"  (atas anjuran dokter, dan ternyata setelah diperiksa pembukaan saya sudah pembukaan 1



Dokter menyarankan untuk bedrest dan paginya saya langsung dipindahkan diruang bersalin. Kehamilan saya terus dipantau, karena semestinya belum waktunya untuk lahir, jadi dokter memberikan obat untuk menunda persalinan sampai lebaran dan meberikan obat untuk paru-paru dan otak (persiapan kalau memang pada akhirnya harus lahir). 

Setelah ditunggu 2 hari (siapa tau persalinannya benar-benar tertunda), tapi ternyata pembukaan sudah 5 dan dokter langsung menyarankan untuk mempersiapkan persalinan. Langsung blank seketika apalagi pas suster bawa peralatan-peralatan buat persalinan gitu, yang ada di benak, gimana nih caranya, gimna nih? gimana nih? hhehhehe. Pada saat maulahiran saya masih ketawa-ketiwi karena ya itu tadi bingung mesti gimana, samapai suster bilang "Bu, kalau mules-mules. Tekan tombolnya ya". karena obat penunda peralinan tersebut sudah di stop



Tanggal 01 Agustus 2013, waktu sudah menujukkan pukul 15.00, rasa mules-mules pun sudah terasa. Dokter pun sudah tiba di tempat. Alhamdulillahnya suami dan mama ikut mendampingi selama proses melahirkan. Ketika rasa mules semakin menjadi-jadi, semakin saya bingung harus gimana. Hehhehe. (padahal mah udah gaya-gayan senam hamil, tapi pas hari Hnya bingung gaya apa.. hahhaha). Tepat jam 15.45, bidadari kecil kami lahir di dunia dengan persalinan normal secara sehat dan selamat, Alhamdulillah dan kami beri nama "Alisha Karima Haura" 






Setelah selesai melahirkan dan dibersihkan tiba-tiba saya mengalami pendarahan yang tidak biasa, suster pun memanggil dokter yang sudah pulang untuk kembali dan ternyata setelah diperiksa "dalam" dan diperiksa kadar hb saya turun drastis dan perlu dilakukan transfusi darah 2 kantong. (bener deh saya ngerasa kayak vampir kala itu). Tapi alhamdulillah keesokan paginya tanggal 2 Agustus 2013, ketika diperiksa lagi hbnya, hb saya sudah naik dan saya bisa istirahat kembali sembari memulihkan badan pasca melahirkan. Siangnya sambil latihan jalan, saya dan suami "menjenguk" alisha yang berada di ruangan khusus anak, karena alisha lahir secara prematur (belum cukup umur untuk lahir), alisha ditempatkan di inkubator, dikhawatirkan kuning dan juga saat itu alisha mengalami detak jantung yang cepat dan kadar gula yang tinggi

Tanggal 3 Agustus 2013, setelah saya sudah bisa jalan, saya memutuskan untuk pulang (bosen juga di rumah sakit selama 4 hari), kami pun (saya, suami dan mama) pergi ke ruangan khusus anak untuk mengambil alisha. Kata suster yang menjaga, bahwa alisha seharusnya belum boleh pulang karena harus di rontgen dan bla bla bla. Tapi pada akhirnya kami memutuskan untuk membawa alisha pulang ke rumah dan akan saya rawat saja dirumah dan sampai rumah disambut dengan "hebohnya" oleh  para "nenek-nenek" muda a.k.a tante-tante saya. Hehhehe.. Semoga kelak alisha menjadi anak yg sholehah, pintar, berguna untuk orang lain.. Aamiin. Bunda dan Ayah, loves you






1 komentar:

  1. Bahagianya ya ketika kita tahu seorang bayi mungil telah dianugerahkan oleh Allah Swt untuk pasangan yang saling menyinta. Kehadiran seorang bayi yang akan mengekalkan ikatan bathin pasutri. Aamiin.

    BalasHapus